20.22

Analisa Break Event Point ( BEP )


ANALISA BREAK EVENT POINT
Analisa Break Event adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah Break Event baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap.
Contribution Margi adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila Contribution Marginnya lebih besar dari Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya.
Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.
Break Event Point ditinjau dari konsep Contribution Margin menyatakan bahwa volume penjualan dimana Contribution Margin tepat sama besarnya dengan total Biaya Tetapnya.
Asumsi dasar dalam analisa break event, antara lain :
a.              Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen biaya variabel dan biaya tetap.
b.              Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.
c.              Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
d.              Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa.
e.              Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.
f.               Kapasitas produksi pabrik relatif konstan.
g.              Harga faktor produksi relatif konstan.
h.              Efisiensi produksi tidak berubah.
i.                Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya tidak berarti.
j.                Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.

Breakevent Point dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.       Pendekatan grafik :
Breakevent Point terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya.
b.      Metode Trial and Error
c.       Pendekatan matematis :
Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah :
                                          Total Biaya Tetap
BEP (unit) =          _____________________________
                              Harga jual per unit – Biaya Variabel/unit

                                           Total Biaya Tetap
BEP (Rp)  =          ________________________
                              1    -   Total Biaya Variabe
                                        Total hasil penjualan
Margin ogf Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
Contoh soal :
A.      Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sebagai berikut:
1. Penjualan :              Produk A = 15.000 Unit @ Rp 1.000
Produk B =  10.000 Unit @ Rp   750
2. Biaya :                     Biaya Variabel untuk :
Produk A = Rp 500 per unit
Produk B = Rp 300 per unit
Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun
 Dengan data tersebut saudara diminta untuk :
1.      Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah
2.      Menentukan BEP produk A dalam unit
3.      Menentukan BEP produk B dalam unit
B.      Sebuah perusahaan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga Rp 20,- per buah. Biaya Variabel per buah barang adalah Rp 14,- (yang Rp 11,- adalah biaya produksi dan sisanya adalah biaya pemasaran)..
Biaya Tetap, terjadinya secaa merata berjumlah : Rp 792.000 (yang      Rp 500.000,- biaya produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran).
Pertanyaan :
a. Tentukan BEP dalam rupiah dan unit
b. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp 90.000,-

PENTINGNYA ANGGARAN MODAL
Beberapa alasan mengapa anggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan, antara lain adalah:
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di masa yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut, biasanya meliputi jumlah yang besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang telah dipakai.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mengakibatkan kerugian besar, dengan dampak antara lain: biaya depresiasi yang berat, beban bunga modal pinjaman, biaya per unit yang meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu keputusan tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang paling penting diantara berbagai jenis keputusan yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan. Keputusan tersebut tidak saja menentukan tingkat risiko yang harus ditanggung melainkan juga menentukan tingkat keuntungan perusahaan untuk masa mendatang.
KLASIFIKASI PROYEK (INVESTASI)
Perusahaan pada umumnya mengklasifikasikan proyek atau investasi sebagai berikut:
1. Penggantian (replacement)
2. Penggantian dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Penggantian untuk kelangsungan usaha
Meliputi pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang rusak dimana peralatan tersebut digunakan untuk berproduksi. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam penggantian ini, adalah:
-          Apakah produk dan jasa yang dihasilkan akan diteruskan?
-          Apakah pabrik yang ada saat ini akan tetap digunakan?
Bila jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya, keputusan untuk mempertahankan kelangsungan usaha akan dilakukan tanpa melalui proses yang rumit.
b. Penggantian untuk menurunkan biaya
Mencakup pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang masih bisa diperbaiki, tapi peralatan tersebut dinilai telah usang. Tujuannya untuk menurunkan biaya tenaga kerja, biaya bahan dan biaya-biaya lainnya seperti gas, listrik dan air.
3. Perluasan (expansion)
Perluasan juga dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a.      Ekspansi atas produk yang sudah ada saat ini
Mencakup pengeluaran untuk meningkatkan kuantitas produk yang ada saat ini atau untuk menambah outlet penjualan serta fasilitas distribusi.
b.      Ekspansi produk atau pasar baru
Meliputi pengeluaran untuk memproduksi produk baru atau untuk meluaskan pasar ke wilayah yang belum disentuh oleh perusahaan. Proyek ini menyangkut keputusan strategis yang bisa mengubah sifat usaha perusahaan dengan pengeluaran yang biasanya besar dan bersifat jangka panjang.
4. Lainnya, seperti bangunan kantor, fasilitas bagi eksekutif, lapangan parkir.

0 komentar:

Terpopuler